Tontonan Seperti Apa Yang Baik Untuk Anak-anak?

Media menonton seperti televisi, laptop, smartphone, dan lainnya adalah bagian yang tak terhindarkan dari budaya modern.
Melalui berbagai macam gawai berlayar, masyarakat mendapatkan hiburan, berita, pendidikan, informasi tentang budaya, cuaca, olahraga—dan bahkan musik.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa anak-anak di bawah 18 bulan tidak boleh menggunakan gawai berlayar di luar video call, dan anak-anak antara usia 18 dan 24 bulan hanya boleh menonton program berkualitas tinggi yang ditonton bersama dengan orang tua atau pengasuh mereka.
Meskipun demikian, pada tahun 2020, anak-anak di bawah usia dua tahun menghabiskan rata-rata 49 menit sehari untuk screentime, dengan 18 menit di antaranya dihabiskan dengan TV biasa, 17 menit dihabiskan dengan video online dan layanan streaming, dan 10 menit dihabiskan dengan menonton DVD.

Dengan kata lain, terlepas dari rekomendasinya, anak-anak yang masih sangat kecil sering terpapar layar entah itu layar TV atau layar gawai lainnya.
Namun, meskipun banyak media untuk anak-anak di bawah dua tahun memiliki klaim bahwa acara mereka akan mendukung pembelajaran dan perkembangan kognitif anak, penelitian telah menunjukkan bahwa, secara umum, pembelajaran anak-anak dari layar selama ini sangat terbatas dan hanya terjadi dalam keadaan tertentu.

Dengan semakin mudahnya cara untuk menonton, anakpun sekarang memiliki akses ke banyak konten baik yang berkualitas baik maupun yang tidak pantas.
Bagi orang tua, kuncinya adalah memberi anak-anak pengalaman menonton yang dipandu dan memberi contoh serta mengajari mereka keterampilan berpikir kritis yang mereka butuhkan untuk menjadi penonton yang aktif dan terlibat.

Televisi sebenarnya menawarkan banyak manfaat bagi anak-anak, yaitu:

Karena kemampuannya menciptakan fondasi yang kuat, TV dan media menonton lainnya memungkinkan anak-anak berbagi pengalaman budaya dengan orang lain.
TV dapat bertindak sebagai katalisator untuk membuat anak-anak membaca—menindaklanjuti program TV dengan mendapatkan buku tentang subjek yang sama atau membaca buku dari penulis yang karyanya diadaptasi untuk program tersebut.
Konten digital dapat mengajarkan nilai-nilai penting dan pelajaran hidup kepada anak-anak.
Program pendidikan dapat mengembangkan keterampilan sosialisasi dan belajar anak-anak.
Berita, peristiwa terkini, dan program sejarah dapat membantu membuat anak-anak lebih sadar akan budaya dan masyarakat.
Film dokumenter dapat membantu mengembangkan pemikiran kritis tentang masyarakat dan dunia.
Media menonton dapat membantu memperkenalkan anak pada film-film klasik dan film-film dari berbagai negara yang mungkin tidak akan mereka tonton.
Program berbasis budaya dapat mengenalkan dunia musik dan seni bagi anak.

Namun, bagaimana kita dapat memilih tontonan yang baik untuk anak-anak? Salah satu pendekatannya adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apakah program itu mendorong anak-anak untuk bertanya, menggunakan imajinasi mereka, atau menjadi aktif atau kreatif?
Menonton tidak harus pasif.
Kegiatan ini dapat memicu pertanyaan, membangkitkan rasa ingin tahu, atau mengajarkan aktivitas untuk dilakukan setelah televisi atau gawai dimatikan.

Bagaimana program ini merepresentasikan keberagaman dunia?
Anak kecil percaya bahwa televisi mencerminkan dunia nyata.
Tidak melihat orang seperti diri mereka sendiri—dalam ras, etnis, atau kemampuan fisik, misalnya—dapat mengurangi harga diri mereka, dan tidak melihat orang berbeda dari diri mereka sendiri dapat menyebabkan pandangan dunia yang menyimpang juga.
Di luar ada atau tidak adanya keragaman yang sederhana, penting untuk melihat bagaimana orang yang berbeda digambarkan di acara-acara televisi.

Seberapa dikomersialkan program ini?
Beberapa program anak-anak dirancang untuk berfungsi sebagai iklan tambahan untuk barang dagangan terkait.
Meskipun hal ini sering terjadi sejak awal, dalam kasus lain merchandising mungkin tidak muncul sampai program telah populer – yang dapat menyebabkan situasi di mana iklan menjadi lebih penting daripada program itu sendiri, dan merugikan kualitas acara.

Apa tema dan topik umum dalam program ini?
Tonton beberapa episode program untuk melihat tema dan alur cerita secara general.
Karakteristik apa yang ditunjukkan dalam sisi positif atau negatif?
Perilaku dan aktivitas mana yang dipuji, dan mana yang dihukum?
Apa yang menurut acara itu penting, dihargai, atau diinginkan?

Efek emosional seperti apa yang anak akan dapatkan setelah menonton program ini?
Pertimbangkan bahwa anak-anak akan sering memiliki reaksi emosional yang berbeda dari orang dewasa.
Hal-hal yang kita anggap sebagai unsur drama yang normal, seperti konflik antar tokoh atau menempatkan tokoh dalam bahaya, dapat menyusahkan anak-anak yang masih sangat kecil.
Selain itu, semua anak berbeda: jangan berasumsi bahwa seorang anak dapat memahami suatu konten karena Parents pernah menontonnya pada usia mereka atau karena saudara atau teman sekelasnya telah menontonnya tanpa insiden.

Rekomendasi untuk Orang Tua dan Pengasuh

Kenyataannya adalah bahwa tidak selalu mungkin bagi keluarga untuk secara ketat mematuhi rekomendasi screen time AAP, tetapi ada beberapa saran bahwa screentime mungkin tidak berdampak negatif pada anak-anak selama:

1. Anak-anak mengonsumsi konten yang berkualitas dan sesuai usia
2. Mereka berperilaku positif setelah menonton
3. Screentime tidak mengganggu jadwal waktu tidur, waktu bersama teman dan keluarga, pekerjaan rumah, atau olahraga

Berbagai sumber